Archives

Monday, July 25, 2011

Bersama Dakwah

Bersama Dakwah


Teroris Kristen Norwegia Tidak Dihukum Mati, Hanya 23 Tahun Penjara

Posted: 25 Jul 2011 05:59 PM PDT


Teroris Kristen Anders Behring Breivik yang telah menewaskan 93 orang dalam aksi pengeboman dan penembakan mengatakan kepada hakim dalam sidang perdananya Senin (25/7) bahwa aksi terorismenya bertujuan untuk menyelamatkan Eropa dari Muslim.

Di persidangan itu, Breivik juga mengatakan bahwa ada "dua sel lagi" di dalam organisasinya. Hal itu disampaikan hakim Kim Heger yang memimpin persidangannya. Organisasi Breivik itu terkait erat dengan manifesto yang ditulisnya tentang kebangkitan Ksatria Templar yang merupakan pasukan salib dari gerakan Freemasonry yang digelutinya.

Breivik ingin menjelaskan langsung kepada publik mengenai motif terornya. Namun hakim tidak mengizinkannya. Menurut Heger, Breivik menuding Partai Buruh yang berkuasa mengkhianati negara Norwegia dengan melakukan "impor massal Muslim."

Seusai pengadilan perdana itu, tampak keinginan masyarakat agar Breveik dihukum mati. Seorang warga sampai menggedor pintu mobil yang dikiranya ditumpangi Brivik. "Keluar, keluar!" teriak Alexander Roeine, 24, menggedor pintu mobil. Ternyata teroris itu dibawa petugas lewat pintu samping.

"Setiap orang menginginkannya mati," kata Roeine, kata pemuda yang mengaku kenal dengan salah satu korban tewas dan tiga korban luka dari serangan itu.

Namun, keinginan masyarakat Norwegia itu dipastikan mustahil terjadi. Sebab hukum di Norwegia tidak memberlakukan hukuman mati dan juga tidak ada hukuman seumur hidup. Meskipun Breveik membunuh lebih dari 90 orang, hukuman maksimal yang akan diterima Breivik hanyalah 21 tahun penjara. [AN/Hdy]

Derita Muslim Norwegia Menyusul Serangan Teroris Kristen

Posted: 24 Jul 2011 11:02 PM PDT

Derita Muslim Norwegia Menyusul Serangan Teroris Kristen - Sebelum terungkapnya Anders Behring Breivik, Muslim Norwegia menjadi pihak yang dirugikan sejak serangan kembar yang menewaskan sedikitnya 93 orang, Jum'at lalu (22/7). Kecurigaan langsung dialamatkan kepada kelompok Islam, termasuk oleh media. Bahkan, hanya beberapa jam setelah kejadian sudah ada Muslim yang ditangkap.

Di jalan-jalan kota Oslo pada Ahad (24/7), banyak orang Muslim mengatakan, sesaat setelah ledakan bom mobil itu, mereka takut tuduhan diarahkan kepada mereka. "Pada Jumat, setelah ledakan, saya tidak pergi kerja, saya tinggal di rumah saja," kata Muhammad Ali Farah, seorang sopir taksi.

"Semua orang berpikir itu adalah (aksi) kelompok Islam. Bos saya orang Pakistan, dia mengerti, dia tahu masalahnya. Saya tidak kembali bekerja sampai Sabtu," tambah Farah.

"Saya adalah orang Norwegia, saya lahir di sini, tetapi saya keturunan Maroko. Memang benar bahwa semua orang langsung berpikir itu adalah serangan kelompok Islam, mereka menuding kami. Ketika Menteri Kehakiman Knut Storberget memberi tahu wartawan bahwa tersangka seorang asli Norwegia, dia tampak menyesal bahwa itu bukan orang asing," kata warga muslim lainnya, Namir Atif (30).

Bukan hanya kecurigaan yang dialamatkan kepada Muslim. Bahkan, penangkapan juga terjadi beberapa jam setelah pengeboman.

"Mereka menangkap seorang Maroko tanpa alasan jelas beberapa jam setelah kejadian," kata seorang pemuda Tunisia yang tidak menyebutkan namanya.

Semuanya menjadi jelas ketika diumumkan bahwa tersangka pelaku serangan adalah Anders Behring Breivik (32). Breivik asli Norwegia, seorang "fundamentalis Kristen" dengan kecenderungan ultrakanan. Aksi Breivik telah menewaskan 93 orang, yaitu 7 orang tewas dalam ledakan bom mobil di luar gedung pemerintah di pusat kota Oslo dan 86 orang lagi tewas dalam penembakan massal di Pulau Utoeya, 40 kilometer dari Oslo, tempat pertemuan pemuda Partai Buruh yang menunjukkan solidaritas kepada rakyat Palestina.

Begitu diketahui bahwa pelakunya adalah Breivik yang seorang Kristen, label aksi pengeboman dan serangan bersenjata itu berubah dari teoris menjadi fundamentalis. Tampaknya, media sengaja mensetting jika pelaku pengeboman muslim maka ia adalah teroris. Namun jika pelakunya non muslim ia hanya disebut fundamentalis atau rasialis. [AN/bsb]

UU Baru Israel Larang Warga Palestina Dapat Dana

Posted: 24 Jul 2011 09:22 PM PDT


UU Baru Israel Larang Warga Palestina Dapat Dana - Dengan alasan khawatir dijadikan modal operasi syahid, Parlemen Israel (Knesset) menyetujui rancangan undang-undang yang melarang warga sipil Palestina mendapatkan dana. Demikian laporan pusat informasi Palestina, Senin (25/7).

Dengan terbitnya undang-undang itu, sejumlah lembaga asuransi atau badan-badan penyimpanan uang, mencabut semua bentuk jaminan keuangan dari warga yang kemungkinan terkait operasi bom syahid terhadap Israel dari Palestina 48, disamping mencabut dan menyunat sebagian dana milik anggota keluarganya.

Undang-undang rasial tersebut semula diusulkan oleh Ketua Panitia Legislasi Menteri David Rotem dan annggota parlemen Robert Eltov. Nantinya, implementasi undang-undang itu dibawah kewenangan menteri dalam negeri. [AN/IP]

No comments:

Post a Comment

please visit again

Total Pageviews