Archives

Wednesday, July 13, 2011

Bersama Dakwah

Bersama Dakwah


Tawanan Palestina, Dari Obyek Percobaan Obat Hingga Perdagangan Organ Tubuh

Posted: 13 Jul 2011 06:39 PM PDT


Oleh : Ali Badwan, dari Al-Wathan Qatar

Setiap fajar, bangsa Palestina, berbekal iman kepada risalah samawi kepada seluruh manusia menyampaikan pesan keadilan, persamaan dan kecintaan dari bumi risalah samawi di Palestina, menyampaikan doa untuk tawanan mereka agar terbebas dari penjara penjajah Israel. Termasuk untuk warga Palestina yang terblokade.

Jumlah Besar Tawanan Palestina
Lebih dari 800 ribu warga Palestina dari wilayah jajahan 1967 di Tepi Barat, Al-Quds, dan Jalur Gaza mengalami penangkapan hingga sekarang. Bukan karena tindakan kriminal atau pidana, tapi karena penyebab sederhana "karena mereka komitmen mempertahankan hak mereka untuk hidup bebas di tanah air mereka sendiri" dan karena mereka membela gerakan nasional pembebasan.

Saat ini sekitar 11.109 tawanan Palestina di penjara Israel, ada yang ditahan semantara dan yang divonis penjara untuk waktu bertahun-tahun lamanya. 800 tawanan dari Jalur Gaza, 500 dari Al-Quds dan wilayah jajahan 1948, sisanya Tepi Barat, jumlah tawanan anak-anak 400 orang, 33 tawanan wanita, 16 tawanan anggota parlemen yang terpilih.

Ada 313 tahanan yang sudah mendekam selama 30 tahun, seperti Nail Barghoti dan ratusan pimpinan lapangan dan politik pejuangan Palestina, seperti Yahya Sinuwar yang kini baru dimasukkan ke penjajah Israel ke sel pribadi. Sebanyak 200 tawanan Palestina meninggal dunia di dalam tahanan akibat kekerasan berdarah.

Ada 1905 tawanan Palestina di penjara Nageb, 2000 tawanan di penjara Magedo, 1860 tawanan di penjara Ovara, 1890 tawanan di penjara Nafhah, 1500 tawanan di penjara Rimona, 920 tawanan di penjara Esqolan, 650 tawanan di Hadarem, 360 tawanan di penjara Berseba, 362 di penjara Galbo, 400 di penjara Shattah, 45 di penjara RS Remlah, 200 tawanan di penjara Ramona, 37 di penjara Talmond dan Hasharom.

Para tawanan itu mengalami berbagai tekanan dan siksa, kondisi tidak manusiawi. Mereka mengalami sakit berbahaya akibat tidak adanya perawatan kondisi kesehatan dan gizi buruk. Sebagian laporan menegaskan bahwa dinas tahanan Israel menjadikan tawanan Palestina sebagai ladang percobaan berbagai macam obat. Ini mengingatkan kita skandal Israel yang pernah diungkap oleh seorang wartawan Swedia Storm dua tahun lalu yang mengungkap perdagangan resmi Israel terhadap organ tubuh para syuhada bangsa Palestina.

Informasi yang terpercaya karena disampaikan hampir seluruh tawanan yang ada menegaskan bahwa sekira 1000 tawanan mengalami sakit akit yang membutuhkan pengobatan darurat dan operasi bedah. Ratusan tawanan lainnya mengalami penyakit akut yang mengancam nyawa mereka. Sebagian besar tawanan hidup di ruang-ruang tahanan yang senantiasa ditutup kecuali waktu-waktu yang sangat sedikit sehinga jarang mendapatkan ventilasi udara.

Tawanan Wanita di Tengah Jantung Penderitaan
Tak kalah perihnya, tawanan wanita Palestina di penjara Israel juga mengalami siksaan fisik dan psikis, penyia-nyiaan medis, sanksi, isolasi, penggunaan kekerasan secara berlebihan, ditahan di ruang yang tidak layak untuk mereka, disemprot gas air mata jika terjadi ketegangan situasi, hingga dilarang dijenguk keluarga serta dilarang ikut ujian bagi pelajar.

Seperti yang dialami oleh tawanan wanita Irena Polli Syauk Sarahinah dari kamp Dahisyah. Wanita asal Ukraina yang masuk Islam dan menikah dengan warga Palestina Ibrahim Sarahinah hidup di kamp pengungsi Dahisyah di Betlehem tengah. Ia ditangkap Israel pada 25 Juni 2005 dan divonis penjara 20 tahun dan suaminya divonis hukuman penjara seumur hidup enam kali. Mereka memiliki dua anak, salah satunya bernama Yasmin yang hidup bersama keluarga Irena di Ukraina dan kedua Guzalah hidup bersama keluarga suaminya di Betlehem. Israel melarang mereka untuk sekedar menggendong dan memangkunya ketika sedang menjenguk.

Israel juga menerapkan politik pengasingan. Misalnya yang dialami tawanan Ahmad Shabahd ari Tulkarm yang diasingkan Israel ke Jalur Gaza setelah 6 tahun mendkam dalam penjara. Aksi kekerasan Israel memuncak pada tahun 2007.

Israel memiliki dua satuan khusus melakukan kekerasan terhadap tawanan Palestina yakni satuan pasukan Nachson dan Mitsada. Menurut undang-undang internasional tindakan Israel ini masuk dalam kategori kejahatan perang.

Satuan tentara Nachson merupakan satuan terbesar dalam tentara Israel yang dibentuk khusus untuk menguasai penjara jika terjadi aksi kekacauan di dalam penjara. Mereka menggunakan seragam khusus bertulis "keamanan penjara".

Kedua satuan pasukan itu dibekali dengan peluru tajam untuk melakukan tindakan represif terhadap tawanan. Peluru tajam itu pernah mengeani seorang tawanan Palestina syahid Muhammad Asyqar hingga meninggal dunia. Sebelumnya ada tujuh tawanan Palestina yang meninggal dunia akibat tembakan peluru tajam Israel.

Satuan Nachson tidak hanya melakukan kekerasan fisik, mereka melecehkan perasaan dan hal-hal sakral dalam agama. mereka membuang Mushaf Al-Quran, menginjak dan merobek-robeknya.

Ia juga memiliki undang-undang "Shalit" (sebagai balas dendam atas ditawannya serdadu Shalit oleh perlawanan Palestina di Jalur Gaza) dimana mereka mengesal tawanan Palestina di sel pribadi di bawah tanah seperti di penjara Ramle, Esqolan, Berseba, Shatha, Hadarem dan tempat lainnya.

Sayang dunia masih bungkam. Amerika dan barat justru menerapkan standar ganda terhadap masalah tawanan Palestina. ketika serdadu Israel disandera oleh perlawanan Palestina, mereka membangkitkan dunia agar membela Israel. mereka lupa bahwa Shalit saat disandera saat itu sedang berada di atas tank militer menembaki tanpa belas kasihan kepada kamp pengungsi Palestina di selatan Jalur Gaza.

Kelompok pegiat perdamaian, demokrasi, keadilan dan kebebasan harus segera menyelamatkan 1600 nyawa tawanan Palestina yang mengalami sakit akut, 20 berbaring selamanya di atas ranjang rumah sakit di RS Ramle dan 17 lainnya mengalami kanker.

Lembaga Palang Merah Dunia, PBB, dan semua lembaga kemanusiaan memiliki tanggungjawab menekan pasukan Israel menjamin diterapkannya kesepakatan Jenewa IV tahun 1949 soal wilayah yang berada di bawah penjajah. Konsekwensinya semua tawanan Palestina dan Arab harus dibebaskan. [bsyr, InfoPalestina]

Aktivis Sipil Australia Geram Larangan Cadar di Negerinya

Posted: 13 Jul 2011 06:06 PM PDT


Aktivis Sipil Australia Geram Larangan Cadar di Negerinya - Sejumlah kalangan, terutama aktifis sipil, geram dengan RUU larangan bercadar yang diloloskan negara bagian New South Wales, Australia. Jika RUU itu benar-benar disepakati oleh parlemen negara bagian New South Wales, termasuk Sydney, maka Muslimah yang melanggar peraturan tersebut bakal dipenjara selama setahun dan didenda Rp 50 juta (US$5,900).

RUU yang dinilai kontroversial itu mengharuskan wanita Muslim bercadar untuk melepas penutup wajah mereka atas permintaan petugas polisi, atau mereka akan dikenakan sanksi.

Menurut Associated Press, rancangan undang-undang itu dipicu oleh sebuah kasus yang melibatkan seorang wanita Muslim bercadar yang mengendarai mobil.

Kelompok pembela hak sipil yang geram dengan larangan bercadar menilai aturan itu berlebihan dan mubazir. Australia yang berpenduduk 23 juta hanya 400.000 orang di antaranya yang beragama Islam. Di kalangan Muslim hanya sekitar 2.000 yang mengenakan cadar dan kebanyakan dari mereka tidak mengemudi.

"Hal itu kelihatan berlebihan, dan tidak ada perlunya," kata Australian Council for Civil Liberties lewat jurubicaranya David Bernie (11/7). "Hal itu menunjukkan ketidaksensitifan budaya," tambahnya.

Bernie menguraikan, jika seorang bandit menutup wajah dan mengenakan kaca mata melakukan kejahatan di Sydney, maka hal tersebut tidak bisa disimpulkan bahwa kejahatan tersebut terkait dengan Muslimah yang menutup wajahnya. [AN/bsb]

Spirit Malam Para Ulama Islam

Posted: 13 Jul 2011 07:36 AM PDT


Spirit Malam Para Ulama Islam - Kini hari telah gelap. Saat yang baik untuk istirahat. Mengumpulkan energi untuk esok hari. Namun tidak demikian dengan para ulama'. Mereka memiliki spirit malam yang penuh keajaiban. Sulit membayangkan bagaimana mereka bisa melakukannya, tapi inilah faktanya:

Masruq bin Al Ajda'
Masruq bin Al Ajda' adalah seorang ulama di kalangan tabi'in yang telah berguru kepada Ali bin Abu Thalib, Aisyah, dan Ibnu Mas'ud. Masruq lahir pada tahun pertama hijrah, wafat pada 63 H.

"Ketika Masruq menjalankan ibadah haji," kata Abu Ishaq member saksi, "dia tidak pernah tidur kecuali dalam keadaan bersujud."

Istrinya sendiri bercerita, "Masruq banyak melakukan shalat hingga kakinya bengkak. Seringkali aku duduk di belakangnya sambil menangis karena tidak tega melihat yang dilakukannya."

Sa'id bin Musayyab
Sa'id bin Musayyab adalah pembesar tabi'in, murid kesayangan Ibnu Umar. Lahir pada masa pemerintahan Umar bin Khatab, wafat pada 94 H.

"Selama 50 tahun," kata Abdul Mu'in bin Idris dari ayahnya, "Sa'id bin Musayyab shalat Shubuh dengan wudhu Isya". Hebatnya lagi, selama 50 tahun itu Sa'id bin Musayyab tidak pernah tertinggal takbiratul ula, juga tidak pernah melihat punggung jama'ah karena tidak pernah berada di shaf kedua.

Urwah bin Zubair
Urwah bin Zubair adalah tabi'in yang terkenal sebagai salah satu dari tujuh ulama fikih terkemuka di Madinah. Beliau putra Zubair bin Al-Awwam. Lahir pada 23 H, wafat pada 94 H.

"Urwah bin Zubair biasa shalat sunnah di malam hari," kenang Ibnu Syaudzab, "dengan menghabiskan seperempat Al-Qur'an."

"Urwah bin Zubair tidak pernah meninggalkan dzikir malam," tambah Abdullah bin Muhammad bin Ubaid menguatkan, "kecuali saat kakinya diamputasi."

Said bin Jubair
Said bin Jubair adalah ulama tabi'in yang tinggal di Kufah. Jika ada penduduk kota itu yang meminta fatwa, Ibnu Abbas merekomendasikan meminta fatwa kepadanya. Lahir pada 46 H, wafat pada 95 H.

Said bin Jubair banyak menangis dalam shalat malamnya, hingga membuat matanya menjadi rabun. "Aku tidak melihatnya shalat kecuali bagaikan batu yang kokoh." Demikian kesaksian Abdullah bin Muslim bin Hurmuz mensifati kekhusyu'an Said bin Jubair.

Umar bin Abdul Aziz
Nama Umar bin Abdul Aziz tak asing lagi bagi kita. Beliaulah yang dijuluki khulafaur rasyidin kelima oleh para ulama'. Lahir pada 61 H, wafat pada 101 H.

"Mungkin saja ada orang yang lebih baik shalat dan puasanya daripada Umar bin Abdul Aziz," kata Fatimah istri Umar bin Abdul Aziz memberi kesaksian, "akan tetapi aku belum pernah melihat seorang pun yang lebih takut dan lebih banyak menangis di hadapan Tuhannya daripada Umar bin Abdul Aziz. Di malam hari, setelah seharian mengurusi umat, ia langsung membungkukkan diri dalam persujudannya. Dia terus menangis hingga tertidur. Lalu menangis lagi ketika terbangun, dan begitu seterusnya. Ia menghabiskan sebagian besar malamnya dengan menangis di hadapan Tuhannya seperti itu."

Sementara kita cukupkan lima ulama' dulu. Semoga bisa kita lanjutkan pada malam-malam berikutnya. Dan –yang lebih utama- semoga kita dimudahkan Allah untuk meneladani ulama-ulama Islam yang luar biasa spirit malamnya. [Sumber: Min A'lam As-Salaf karya Syaikh Ahmad Farid]

Tiga Bulan Tidak Mampu Memandang Wajah Suami

Posted: 13 Jul 2011 02:25 AM PDT


Pernikahan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: "kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?". Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.

Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.

Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.

Sang suami berkata kepada sang dokter: "Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.

Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.

Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: "… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.

Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.

Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.

Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: "Wahai fulan, saya telah bersabar selama

Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:" betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan". Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.

Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: "istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …". Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.

Akhirnya sang istri berkata: "OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih". Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.

Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal. Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: "Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …". Sang istri pun bad rest di rumah sakit.

Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: "Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja". "Haah, pergi?". Kata sang istri. "Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat". Kata sang suami.

Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.

Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: "Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi".

Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.

Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.

Dan subhanallah …

Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.

Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari'ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur'an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari 'Ashim.

Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.

Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.

Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.

(Diterjemahkan dari kisah yang dituturkan oleh teman tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam email dan disebarkan kepada kawan-kawannya)

Simpati Islam Dimusuhi, Tonton DVD, Lalu Masuk Islam dan Jadi Munsyid Internasional

Posted: 13 Jul 2011 12:41 AM PDT


Kini ia terkenal dengan nama Abdullah Rolle. Sejumlah album telah dikeluarkan sejak tahun 2008. Mulai dari "Peace" hingga "Journey". Kisah keislamannya menarik untuk diikuti.

Rolle lahir di Inggris. Sejak muda ia sudah terlibat banyak dengan kegiatan musik, produksi, sebagai penyanyi dan pemain musik.

Suatu hari, ketika ia berjalan di pasar, seorang lelaki Muslim mendekatinya, meminta izin untuk bicara. Lelaki itu bertanya apakah Rolle tahu tentang Islam dan Rasul Muhammad. Rolle menjawab ia selalu tahu Tuhan adalah pencipta segalanya, tapi ia menekankan hanya diajari tentang Yesus, bukan Muhammad. Rolle tak ingin terlibat lebih jauh dalam diskusi itu. Sebab ia tidak tertarik dengan diskusi agama.

Ketika pindah ke London Timur, Rolle kerap mengunjungi toko buku bernama Dar Assalam di kawasan West End. Di sana Rolle sering mendapatkan brosur dari pengunjung dan pengelola toko. Semula Rolle hanya menyimpan brosur-brosur itu di lemari. Tak lama setelah Irak diinvasi dan membaca seluruh brosur itu, Rolle mulai bersimpati kepada Islam yang selalu dimusuhi.

"Saya bertanya pada diri sendiri mengapa dunia selalu menyerang Islam dan Muslim," kata Abdullah Rolle mengenang masa itu. Rolle juga kian menyadari bahwa media menggambarkan Muslim sebagai teroris. Ia menyadari itu karena paham media kerap tak mengungkapkan fakta sesungguhnya.

Rolle bingung dan tidak puas dengan buku-buku yang ada. Hingga sampailah ke tangannya sebuah DVD berjudul What is The Purpose of Life? oleh Khaled Yaseen. "Semua yang saya lihat di DVD seperti sudah saya kenal lama. Saya tahu itulah kebenaran sesungguhnya," kenang Rolle terinspirasi.

Setelah itu Rolle menonton DVD lain, oleh Sheikh Fiez asal Australia berjudul One Islam yang berisi tentang Hari Perhitungan dan Pembalasan. Tiba-tiba ia merasa dilahirkan kembali.

Perasaan takut kepada Allah yang Esa mulai merasuk ke dalam hatinya. "Jika saat itu saya bisa mengucapkan syahadat pasti saya lakukan segera," tutur Rolle.

Keesokan hari ia tak menunda lagi. Ia menyatakan siap dan dua hari kemudian ia resmi menjadi Muslim. Setelah itu ia tak pernah menengok ke belakang.

Awal menjadi Muslim, Rolle masih bekerja sebagai guru musik untuk anak-anak di sekolah serta menciptakan lagu bagi pusat belajar kota. Ia bekerja dengan anak-anak yang pergi meninggalkan rumah.

Pekerjaannya membuat ia mengetahui banyak cerita sedih dari anak-anak muda. Rolle tergerak untuk menolong mereka.

Perlahan timbul pemahaman dalam benaknya, apakah benar tak ada berkah di dalam pekerjaannya. "Haruskah saya melepas semuanya, sekolah, pusat komunitas dan yang lain? Beberapa orang menghormati apa yang saya lakukan dan yang lain mengatakan saya salah mengambil keputusan."

Akhirnya Rolle memanfaatkan studio rekaman yang dimilikinya. Kini Rolle fokus mengembangkan karir sebagai penyanyi nasyid internasional. Setahun setelah album pertamanya 'Peace' dirilis ia melakukan tur ke Afrika Selatan. Tahun 2008 juga dilaunching album "Patience". Menyusul sukses itu, Abdullah Rolle menerbitkan album "The Journey" pada 2010.

Abdullah Rolle telah muncul di sejumlah saluran TV besar termasuk Al-Jazeera, Peace TV, Islam Channel, S-Channel, Iqra dll. Abdullah Rolle juga telah melakukan tur di Eropa, Kanada, Afrika Selatan, Kuwait, Qatar dan India. Untuk mengetahui Abdullah Rolle dan album-albumnya, pembaca bisa mengunjungi www.abdullahrolle.com [AN/Rpb/AR]

No comments:

Post a Comment

please visit again

Total Pageviews