Bersama Dakwah |
- Diprediksi 45-47%, AKP Menangi Pemilu Turki untuk Ketiga Kalinya
- AS Tuntut Irak Ganti Dana Pendudukan
- Palestina Kembali Tangkap Mata-Mata Israel
Diprediksi 45-47%, AKP Menangi Pemilu Turki untuk Ketiga Kalinya Posted: 11 Jun 2011 07:19 PM PDT Diprediksi 45-47%, AKP Menangi Pemilu Turki untuk Ketiga Kalinya - Beberapa jam lagi rakyat Turki akan menentukan pilihannya dalam pemilu parlemen 12 Juni hari ini. Sebagaimana dilansir Aljazeera hari ini (12/6), Journal of ACCION memprediksi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) akan kembali memenangi pemilu dengan suara 45 – 47 persen. Kemenangan ini merupakan kemenangan ketiga kalinya berturut-turut sejak 2002. Partai berhaluan Islam pimpinan Erdogan itu sangat yakin akan memenangi pemilu dengan membawa platform " Turki 2023" dan menjadikannya sebagai materi kampanye. Target pembangunan dan kemajuan pesat Turki pada tahun itu bertepatan dengan dengan HUT keseratus Turki. Di pihak lain, partai-partai nasionalis CHP dan MHP yang diprediksi menjadi nomor dua dan tiga, menghadapi resiko penurunan elektabilitas menjelang pemilu akibat skandal amoral. Namun, kemenangan AKP dimungkinkan bukan karena kasus-kasus itu. AKP menjadikan prestasi ekonomi sebagai materi utama kampanye. Andalan kedua materi kampanye AKP adalah demokratisasi. "Ekonomide, Demokraside," demikian bunyi baliho dan spanduk AKP yang tersebar selama masa kampanye. Dua periode kemenangan AKP sejak 2002 memang cukup signifikan mengubah Turki dari sisi ekonomi dan demokrasi. Pendapatan per-kapita Turki diprediksi naik mencapai tiga kali lipat pada akhir tahun ini dibandingkan 2002 ketika AKP menang kali pertama. Pengaruh Turki juga meningkat dalam percaturan global, terutama dalam hubungannya dengan dunia Islam. Awal tahun ini Perdana Menteri Erdogan juga melaunching proyek-proyek mercusuar di berbagai kota besar di Turki, menandakan kemajuan ekonomi yang dicapai Negara itu. [AN/bsb] |
AS Tuntut Irak Ganti Dana Pendudukan Posted: 11 Jun 2011 06:41 AM PDT ![]() Dalam kunjungannya ke Irak bersama lima anggota kongres AS lainnya, Dana Rohrabacher menuntut pemerintah Irak membayar uang yang telah dihabiskan Amerika Serikat selama delapan tahun sejak invasi pimpinan Amerika tahun 2003. Demikian laporan Associated Press, Sabtu (11/6). Anggota Kongres dari partai Republik itu mengemukakan tuntutannya dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki. Dikatakannya bahwa suatu hari kelak ketika Irak telah "makmur" maka negara itu harus menyicil dana yang telah dibelanjakan AS selama masa pendudukan yang telah membawa "sesuatu" bagi Irak. "Kami berharap akan ada pertimbangan untuk membayar sebagian dari 'mega-dollar' yang telah kami habiskan di sini dalam delapan tahun terakhir," kata politisi asal California itu di depan para wartawan di kedutaan besar AS di Baghdad. Rohrabacher enggan berkomentar bagaimana reaksi Perdana Menteri Irak mengenai hal ini. Padahal sebelumnya, pemerintah Irak menuntut Amerika Serikat membayar ganti rugi sebesar satu milyar dolar atas kerusakan akibat pendudukan. Sementara itu, banyak pihak menilai tujuan invasi Amerika Serikat di Irak tidak terealisasi. Invasi AS telah menelan lebih dari satu juta korban tewas di pihak warga sipil Irak, tanpa kejelasan mengenai senjata penghancur massal yang sebelumnya menjadi alasan menyerang rezim diktator Sadam Husein. Saat ini sentimen anti-pasukan pendudukan di Irak juga terus meningkat. [AN/Irb] |
Palestina Kembali Tangkap Mata-Mata Israel Posted: 11 Jun 2011 04:16 AM PDT Palestina Kembali Tangkap Mata-Mata Israel - Pada hari yang sama ketika Iran diberitakan berhasil menangkap mata-mata AS, Palestina juga berhasil menangkap mata-mata Israel. Jihad Islam menangkap mata-mata tersebut di Selatan Jalur Gaza lalu menyerahkannya kepada pemerintah Hamas, Jum'at kemarin (10/6). Mata-mata yang ditangkap itu telah dicari berbulan-bulan karena terkait dengan pembunuhan setidaknya 16 pejuang perlawanan Palestina oleh pasukan Israel di Gaza. Demikian pernyataan jihad Islam sebagaimana dikutip Xinhua. Sejak akhir tahun lalu banyak mata-mata Israel yang ditangkap Palestina, baik Hamas maupun kelompok perlawanan Islam lainnya. Pada September tahun lalu Hamas mengumumkan bahwa semakin banyak mata-mata Israel yang ditangkap bersamaan dengan dijatuhkannya hukuman kepada seorang pria yang menjadi mata-mata Israel. Yang terbaru, pemerintah Hamas juga mengeksekusi seorang mata-mata Israel pada bulan lalu (4/5). [AN/bsb] |
You are subscribed to email updates from Bersama Dakwah To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment
please visit again