Archives

Tuesday, June 7, 2011

Bersama Dakwah

Bersama Dakwah


Ini Dia Resep Anti-Suami Selingkuh ala Klub Istri Patuh

Posted: 07 Jun 2011 09:18 PM PDT


Sebagai pengantin baru, Ummu Atirah, 22 tahun, yakin dia tahu rahasia perkawinan bahagia: menaati suaminya dan memastikan ia puas secara seksual.

Ummu dan lebih dari 800 wanita Muslim lainnya di Malaysia adalah anggota dari Klub Istri Patuh yang menuai kontroversi di salah satu negara berpenduduk mayoritas Muslim yang paling modern dan progresif, di mana banyak perempuan Muslim Malaysia memegang jabatan tinggi di pemerintahan.

Klub, diluncurkan akhir pekan lalu, mengatakan urusan 'ranjang' dapat menyembuhkan masalah sosial seperti pelacuran dan perceraian dengan mengajar perempuan untuk tunduk dan patuh pada suami serta menjaga mereka bahagia di kamar tidur.

"Islam memaksa kita untuk menjadi taat kepada suami kita. Apa pun katanya, kita harus mengikuti. Adalah suatu dosa kalau saya tidak patuh dan tidak membuatnya bahagia," kata Ummu, yang mengenakan jilbab kuning.

Klub, yang didirikan oleh kelompok Islam yang dikenal sebagai Global Ikhwan, telah dituding oleh politisi sebagai bentuk penghinaan terhadap perempuan Malaysia. Tetapi kegiatan kelompok, yang sebelumnya termasuk pembentukan sebuah klub poligami, menunjukkan bahwa kantong-kantong ide-ide Islam konservatif masih berkembang di Malaysia.

Meskipun latar belakang konservatif Islam kelompok, Rohayah Mohamad, salah satu pendiri klub, secara terbuka berbicara tentang seks meskipun sebagian besar rekan-rekannya pemalu tentang topik tersebut.

"Seks adalah tabu dalam masyarakat Asia. Kami telah mengabaikannya dalam pernikahan kita, tapi semua urusan rumah tangga berpulang pada urusan ranjang. Seorang istri yang baik adalah pekerja seks yang baik kepada suaminya. Apa yang salah dengan menjadi pelacur untuk suami Anda?" katanya.

"Dengan cara ini, lembaga keluarga dilindungi dan kita dapat mengekang penyakit sosial," kata Rohayah, wakil presiden klub, yang juga seorang dokter. Dia mengatakan istri harus melampaui peran tradisional sebagai juru masak, ibu yang baik, dan istri biasa. "Istri harus belajar untuk 'patuh, melayani dan menghibur' suami mereka untuk mencegah mereka dari kesesatan atau kenakalan."

Secara tidak langsung, "istri tidak taat adalah penyebab pergolakan di dunia ini." Karena, katanya, pria tidak bahagia di rumah dan pikiran dan jiwa mereka terganggu.

Pihak berwenang baru-baru ini mengatakan angka perceraian Malaysia telah dua kali lipat 2002-2009 dengan tingkat lebih tinggi di kalangan umat Islam.

Di laman Facebooknya, kelompok ini banjir komentar. "Kami tidak ingin omong kosong seksis dari Global Ikhwan," tulis seorang netter.

Yang lain menuliskan, "Saya tidak ingin seorang istri untuk tunduk kepada saya setiap saat. Saya ingin istri yang mengerti saya ... kami bukan tuan Anda, kami adalah sama dengan Anda." [Republika]

Pakar Rusia: Israel Diambang Kehancuran

Posted: 07 Jun 2011 08:21 PM PDT


Syamil Sultanuv adalah pakar dan pengamat Rusia terkenal. Ia pernah menjadi koresponden khusus harian Don (to day) di tahun 1991 dan pimred harian Zavtara (tomorrow) tahun 1994. Pernah menjadi anggota dewan nasional rakyat Rusia tahun 1995 dan pernah menjadi wakil ketua Pusat Studi Internasional untuk Ekonomi Regional dan ketua asisten Partai Aqalim Rusia.

Sultanuv pernah menjadi anggota legislativ Doma Rusia dari tahun 2003 hingga 2005. Kini ia menjabat ketua Pusat Studi Strategi Rusia – Dunia Islam. Selain seorang pakar futurologi soal kondisi dunia Islam dan Rusia, Sultonov juga mumpuni dalam menganilisis situasi kekinian Rusia, Cina, Amerika dan Eropa.

Ia dilahirkan tahun 1952 di Uzbekistan dan merupakan jebolan lembaga Universitas Moskow untuk Hubungan Internasional, ia pernah mengetuai komunitas ilmiah di lembaga pendidikan tersebut. Tahun 1989 ia pernah menjadi wakil ketua dekan fakultas ekonomi luar negeri di universitas tersebut.

Berikut petikan wawancaranya dengan Markaz Filistini Lili'lam (Pusat Informasi Palestina):

PIP: Pertama, bagaimana Anda melihat situasi dunia internasional dan kawasan Timteng di tengan sejumlah perubahan sekarang?

SS: Perkenankan saya pertama memulai tema paling mencuat secara umum di dunia yang bisa masukkan dalam tema besar "situasi ketidakjelasan". Ini kembali kepada krisis ekonomi dunia dan krisis-krisis tata dunia sekarang. Krisis di Eropa, Amerika, Jepang dan negara-negara besar lainnya saat ini belum ada tanda-tanda solusi krisis secara jelas sehingga menyebabkan penentuan kebijakan di barat dan Jepang.

Masalah lain adalah hubungan antara Amerika dan Cina. Di satu sisi agaknya dua negara ini saling membutuhkan satu sama lain dari sisi ekonomi. Namun di sisi lain, konfrontasi, persaingan dan saling menantang antara keduanya begitu kuat. Bukan saja dalam bidang energi secara khusus, tapi melibatkan bidang lain yang mempengaruhi keputusan politik dan militer.
Syamil Sultanuv

Saat ini bisa disimpulkan bahwa hegemoni tunggal kutub Amerika atas dunia akan berakhir yang telah mengendalikan dunia selama 20 tahun terakhir. Namun hingga sekarang terus terang, tidak ada sistem dunia yang menjadi calon pengganti Amerika. Situasi ketidak jelasan yang terjadi saat ini sedang menguasai dunia sekarang.

Bahayanya, situasi ketidak jelasan ini justru menggiring terjadinya perang dunia. Perang ini arenanya bukan Korea Utara, Eropa, Amerik Latin namun ada tiga wilayah geografis yang kemungkinan besar menjadi calon arena perang itu; yakni Timteng, Iran dan Kaukas. Sebagai contoh, jika di Timteng terjadi perang maka Israel ambil bagian di dalamnya sehingga Amerika harus intervensi secara terpaksa. Ini tabiat perang dunia. Atau Iran akan diserang, dan Cina tidak akan tinggal diam karena dia akan mendukung Iran. Sebab Iran sangat membutuhkan energi yang dijadikan sandaran Iran (gas dan minyak).

PIP: Bagaimana Anda melihat revolusi Arab saat ini dan masa depannya?

SS: Faktor ketidakjelasan dan blur di dunia saat ini memberikan pengaruh langsung kepada revolusi Arab saat ini. Saya ingin tegaskan bahwa apa yang terjadi di Arab bukanlah revolusi-revolusi di beberapa negara Arab, tapi "satu revolusi Arab" yang akan terus belanjut satu hingga dua dekake sampai hasilnya kelihatan berupa perubahan yang diinginkan. Ini terbukti secara historis seperti yang terjadi di Iran, Rusia, dan lainnya. Di Rusia revolusi terjadi tahun 1917 dan berlangsung hingga 1936.

Soal pendorong revolusi tersebut, menurut saya itu adalah revolusi mencari jati diri dan identitas. Sistem sekularisme, liberalisme, komunisme, dan nasionalisme terbukti gagal. Saya melihat identitas yang muncul dari revolusi itu sangat kental islamnya. Namun menurut saya juga, masalahnya adalah tidak ada program politik Islam praktis riil yang mampu membantu mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa Arab yang saat ini melakukan revolusi.

Ketika saya bicara soal Islam politik, maksud saya adalah dalam lingkup umum yang luas. Misalnya, kita menemukan Ikhwanul Muslimin di Mesir merupakan organisasi yang sistem politiknya berkembang secara besar. ini organisasi yang memiliki sejarah yang besar. ini salah satu faktor besar revolusi. Ia memiliki keterlibatan yang jelas dalam revolusi ini. Namun sayangnya, mereka tidak memiliki planing ekonomi untuk memajukan situasi kehidupan di Mesir. Ketika saya bertanya kepada mereka apakah IM memiliki rencana ekonomi untuk mengendalikan krisis yang saat ini dihadapi Mesir? Saya tidak mendapatkan jawaban yang meyakinkan. Ketika bangsa Mesir keluar dari rumah mereka mencari makan karena lapar, apa yang akan kalian berikan? Saya tidak menemukan jawab yang meyakinkan. Demikian halnya yang berlaku di Mesir, Yaman dan Tunis.

Ketika saya bicara tentang ideologi Islam politik dalam tataran praktis, apakah mereka akan mengikuti sistem Turki atau sistem Iran misalnya, atau sistem tertentu? Ini adalah masalah kelompok elit intelektual di kawasan Arab yang memiliki gap besar dengan bangsanya. Ini tantangan besar bagi bangsa yang melakukan revolusi.

Ada dua contoh revolusi Islam iran dan Turki. Revolusi Islam telah menunjukkan kelayakannya dalam mengembangkan sistem baru menggantikan sistem usang sebelumnya. Contoh kesepahaman mereka dengan lembaga militer sekuler dan gagasan mereka di Turki terbukti berhasil sampai sekarang. Gap itu bisa dipangkas.

PIP: Hamas dan Fatah sudah menandatangani draft perjanjian rekonsiliasi, menurut pendapat Anda apakah ini akan berlangsung lama?

SS: Menurut pandangan saya Fatah tidak mungkin dianggap sebagai kekuatan independen. Kinerja politik Fatah tergantung oleh politik Amerika dan Israel. Jadi tentu kami menyadari bawha Israel anti segala jenis yang berbau rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas. Meskipun ada kontrdiksi politik Israel terhadap rekonsiliasi. Di satu sisi, Israel bilang perunding Palestina tidak mewakili bangsa Palestina dan tidak mungkin berunding dengan kelompok yang mengatasnamakan bangsa Palestina seluruhnya. Di sisi lain Israel bilang menentang Fatah jika rekonsiliasi dengan Hamas.

Di sini ada dua masalah; pertama, situasi terbaik bagi Israel adalah tidak perang dan tidak damai. Ini sangat menenangkan Israel sebab perundingan tidak menghasilkan apa-apa. Kedua, saya yakin, bahwa yang mendorong Abbas untuk rekonsiliasi dengan Hamas adalah Amerika. Kenapa? Sebab ada kelompok di pemerintah Amerika tidak ingin lelah di Timur Tengah dan ingin menenangkan sebagian masalah yang menimbulkan situasi panas sehingga mereka bisa menangani masalah lainnya.

Ini adalah permainan. Saya pernah katakan bahwa Amerika tidak ingin perang sekarang. Ia tidak siap menghadapi perang yang bisa jadi akan menyeret perang dunia. Hal itu karena mereka gagal di Afganistan dan Irak. Disamping itu, Amerika tidak memiliki pasukan yang memadai untuk menghadapi perang jenis ini.

Tahun 2003, ketika Rumsfeld Menhan Amerika kala itu ditanya tentang parang Irak, dia menjawab dengan terang, "Saya memiliki 18.000 pasukan, beri saya 45.000 pasukan untuk menentukan perang." Namun Amerika tidak mungkin mencapai jumlah itu karena tidak mungkin dikerahkan satu front.
Jadi, revolusi Arab yang menggolakkan Intifadah atau perang di kawasan tidak mungkin Amerika akan siap menghadapinya. Karenanya, Amerika butuh menenangkan masalah Palestina. Sebab perang jenis ini akan menimbulkan tragedi bagi ekonomi barat dan kebudayaan barat yang tugasnya harus menjaga Israel. tindakan mendorong rekonsiliasi itu juga untuk membuktikan bahwa itu berpihak kepada Timur Tengah sehingga harus mendukung rekonsiliasi Fatah dan Hamas. Saya kira Amerika juga tidak akan menghalangi deklarasi negara Palestina pada September mendatang.

PIP: Dalam peringatan "nakba" Mei lalu, bagaimana Anda melihat masa depan entitas Israel?

SS: Dengan terus terang, saya menilai Israel diambang kehancuran. Ini akan terjadi antara 15 hingga 20 tahun lagi. Sebab ini adalah negara buatan. Pernah terjadi perang dunia antara dua aliran Uni Soviet dan Amerika Serikat. Uni Sovier sudah hancur. Hari ini, Amerika tidak membangun rencana-rencananya di masa depan untuk bertahan karena ia berkoalisi dengan Israel. Ada lobi politik yang terus meningkat di Amerika yang kini terus gencar mengkritik hubungan dengan Israel sebagai hubungan yang melibatkan Amerika kepada dilemaa-dilema beragam. Hubungan Amerika dengan Israel justru dianggap bertentangan dengan kepentingan Amerika di Timur Tengah dan hubungan dengan dunia Islam. Tahun lalu kita dengar kritikan Jenderal Petraeus terhadap Israel. Jenderal ini yang memiliki masa depan menarik dalam pemerintah mendatang. Ia termasuk elit militer yang memiliki posisi dalam penentu kebijakan di Amerika Serikat. [bsyr, InfoPalestina]

Salafy Mesir: Mendukung Partai Islam Termasuk "Jihad"

Posted: 07 Jun 2011 05:56 PM PDT


Dai komunitas Muslim Mesir yang menyatakan sebagai pengikut salaf, atau Salafy mengajak para Salafiyun untuk mendukung partai-partai Islam. Ditegaskan pula bahwa fatwa bisa berubah sesuai dengan tempat atau waktu. Demikian dilansir Al Yaum As Sabi' (7/6).

Dalam konferensi perdana partai Al Fadhilah, sebuah partai yang memiliki pendukung dari kalangan Salafy, di propinsi Giza itu juga diungkapkan, jika sebelumnya mengikuti pemilu bisa menyibukkan diri dari dakwah, namun sekarang kondisi telah berubah, "Adapun sekarang, negara ini telah dikembalikan kepada kita, maka kita wajib menjadi pemain utama untuk menjaganya," kata Syeikh Abdul Mahsud dalam konferensi yang dihadiri lima ribu salafiyun (jamaah salafy) itu.

Dalam acara itu, Syeikh Abdul Mahsud juga menjelaskan bahwa pihak liberalis berusaha memasukkan undang-undang sekuler, oleh sebab itu ia mengajak para peserta untuk mendukung partai-partai Islam, "Oleh karena itu, setiap individu dari yang hadir, maka ia hendaknya ikut serta untuk memperjuangkan agama Islam dengan bergabung kepada partai-partai Islam dan mendukungnya dalam pemilu…"

Syeikh Abdul Mahsud juga menyatakan, bahwa tidak ikut serta dalam politik akan menyebabkan Mesir berada di bawah kekuasaan kaum sekuler dan setiap orang akan diminta pertanggungjawabannya, "Setiap orang dari kalian akan ditanya pada hari kiamat mengenai hal itu." [AN/Hdy]

Mossad: ”Sebentar Lagi, Mesir Terlibat Perang dengan Zionis”

Posted: 07 Jun 2011 02:41 AM PDT


Danny Yatom, mantan Direktur Mossad (1996-1998) memperingatkan akan kemungkinan terjadinya konflik senjata antara Mesir, Turki dan Yordan dengan pihak Zionis setelah September mendatang, di mana saat itu Palestina bertekad untuk meminta pengakuan kepada PBB mengenai kemerdekaannya, demikian lansir almseryoon.net (7/6)

Yatom telah menyatakan di tengah-tengah konferensi yang diadakan di Universitas Netanya pada Ahad sore lalu, mengenai keyakinanya bahwa setelah pihak PBB mengakui kemerdekaan Palestina di bulan September yang akan datang, maka pihak Palestina menginginkan agar Mesir, Turki dan Yordan melindungi negara mereka yang baru lahir tersebut.

Yatom meyakini bahwa karena tiga nagara Arab ini melihat Zionis sebagai penjajah, maka hal ini berakhir dengan peperangan di wilayah Arab.

Pernyataan Yatom ini datang setelah Meir Dagan yang juga mantan kepala Mossad (2002-2011) yang juga sama-sama menyebutkan bahwa perang di wilayah tersebut bisa terjadi jika pihak Zionis melakukan serangan terhadap Iran.

Menuurutnya hal itu tidak akan menghentikan aktivitas nuklir Iran, tapi malah menyulut peperangan di wilayah Arab.[Hidayatullah]

No comments:

Post a Comment

please visit again

Total Pageviews