Archives

Friday, June 3, 2011

Bersama Dakwah

Bersama Dakwah


Semangat Rajab

Posted: 03 Jun 2011 07:57 PM PDT


Semangat Rajab - Hari itu, Ikhwanul Muslimin mengalami ujian yang berat. Sangat berat. Penjara-penjara Mesir dipenuhi dengan aktifis Ikhwan. Mereka ditahan dengan berbagai alasan; sebagian alasan yang dibuat-buat dan sebagian lainnya dengan alasan yang tidak jelas.

Tak cukup sampai di situ, sebagian aktifis Ikhwan juga dieksekusi. Hingga berubahlah penjara menjadi tempat penjagalan. Kalau tidak dibunuh, mereka akan disiksa dengan penyiksaan di luar batas kemanusiaan.

Dua diantara ribuan aktifis Ikhwan yang dipenjara itu adalah seorang ikhwah dan naqibnya. Ketika keduanya dipindahkan dari sel semula, ikhwah itu bertanya disertai kekhawatiran. "Ya naqib, bagaimana nasib kita bila mereka lemparkan kita ke sarang serigala lapar atau lubang busuk tanpa kehidupan?"

"Mereka dapat membuang kita ke tempat manapun yang kita takuti," naqib itu menjawab dengan tenang dan mantab, "namun ketahuilah… mereka takkan mampu membuang kita ke tempat yang tak ada Allah."

Waktu berlalu. Mereka berdua selamat. Tetap hidup. Bahkan ketika Sayyid Hamid Abun Nashr wafat dan dibutuhkan penggantinya, naqib itulah yang menggantikannya. Ia tidak lain adalah Syaikh Mustafa Masyhur. Mursyid am Ikhwanul Muslimin kelima.

Bertahan hidup menghadapi penjara dan siksaan berat adalah sebuah prestasi, namun prestasi lebih besar justru ditorehkan Mustafa Masyhur dan Ikhwanul Muslimin di sana; di penjara yang pengap dan masa ujian berat itu. Mustafa Masyhur dan Ikhwanul Muslimin bukan saja mampu mempertahankan dakwah hingga tetap eksis dan kadernya terus bertambah, namun juga menyulap penjara menjadi universitas tarbiyah. Dalam penjara mereka berinteraksi semakin akrab dengan Al-Qur'an. Maka lahirlah sekian banyak hafidz dari balik jeruji besi. Dalam penjara mereka bisa berjumpa langsung dengan qiyadah-qiyadah tertinggi dakwah, mendengar langsung taujih mereka, serta mengecap taurits tarbawi setiap hari. Maka begitu keluar dari selnya, jadilah mereka lebih matang serta kaya ilmu dan pengalaman.

Hasilnya, pada saat para opsir penjara sudah tiada, para penjagal seperti Shafwat Rubi dan Hamzah Basiuni sudah tak terdengar riwayatnya, bahkan ada yang lumpuh, sakit-sakitan, linglung, dan gila, Ikhwanul Muslimin terus bertumbuh; kadernya semakin banyak, medan dakwahnya semakin melebar, dan pengaruhnya semakin besar.

Siapapun kita dan apapun jamaah dakwah kita, tampaknya perlu belajar dari Mustafa Masyhur dan Ikhwanul Muslimin. Lingkungan yang sangat demokratis di negeri kita memberi jaminan kebebasan berdakwah seluas-luasnya. Situasi yang kondusif menciptakan ruang dakwah yang sangat terbuka. Tidak ada penjara yang mengancam di sini. Tidak ada penjagalan yang menanti.

Maka kalau kita tidak bersemangat menyebarkan misi suci Ilahi ini, jangan-jangan penjara itu buatan kita sendiri. Penjara pikiran yang membatasi cita dan gerak kita. Penjara nafsu yang mengurung azam. Penjara kemalasan yang memaku diri kita dalam tembok "zona nyaman." Penjara ketidakmauan yang membekukan ketidakmampuan dalam dinginnya ketidakpedulian.

Maka kalau kita tidak bersemangat menebar rahmat untuk semesta alam melalui dakwah ini, jangan-jangan kita tengah menghadapi penjagal yang kita ciptakan sendiri. Penjagal takut yang membunuh keberanian kita untuk menyuarakan kebenaran. Penjagal ragu yang memotong leher keyakinan kita akan kemenangan. Penjagal syahwat yang mengebiri himmah. Penjagal rendah diri yang menggugurkan izzah.

Kita perlu belajar dari Mustafa Masyhur dan Ikhwanul Muslimin. Kita perlu mewarisi semangat mereka, lebih-lebih di awal Rajab yang tinggal dua bulan lagi dari Ramadhan ini. Bukankah Ramadhan semestinya adalah masa panen bagi dakwah. Godaan lebih kecil, aktifitas keburukan berkurang, nuansa ibadah meningkat signifikan. Bukankah seharusnya dakwah lebih massif dirasakan umat hingga mereka pun bersama-sama bergabung dalam jalan para nabi ini. Dan bukankah kita tak ingin orang lain memenuhi padang rumputnya di surga dengan unta merah, sementara kita tak mendapatkan apa-apa.

Rajab seharusnya menjadi start kita! Saatnya memulai langkah kemenangan dakwah di bulan suci dengan memancangkan semangat sejak dini. Juga menabung strategi. Dan bersamaan dengan itu, hati berdoa, lisan berbicara, tangan bekerja, kaki melangkah… ke medan dakwah, menemui umat yang menantikan cahaya, menggandeng tangan mereka. Lalu di bawah sinar Islam yang benderang kita bersama-sama menghadirkan rahmat bagi semesta alam. [Muchlisin]

Amerika Peringatkan Mesir Agar Membuka Pasokan Gas untuk Israel

Posted: 03 Jun 2011 12:11 AM PDT


Menteri Perminyakan Mesir mengumumkan, Kamis (2/6), bahwa negaranya sedang meninjau jadwal dimulainya kembali ekspor gas alam ke Israel, dan perjanjian kontrak gas yang lebih fleksibel dengan pembeli asing.

Namun, dalam konferensi negara-negara pengekspor gas alam di Kairo, kementerian Mesir belum menentukan tanggal dimulainya kembali ekspor tersebut.

Ekspor gas ke Israel tersebut telah terhenti sejak 27 April lalu, setelah meledaknya pipa gas di Semenanjung Sinai.

Pasca revolusi, Mesir memang berusaha meninjau kembali kontrak gas alam agar lebih fleksibel, serta meninjau cara menetapkan harga dalam rangka untuk membangun hubungan yang baik dengan antara pembeli dan penjual.

Sebelumnya, investor Amerika di Ampal-American Israel Corporation yang mengoprasikan pipa gas di Israel telah melakukan tindakan hukum terhadap pemerintah Mesir untuk memastikan dibukanya kembali pasokan gas untuk Israel. Kebutuhan Israel terhadap gas mencapai 45%.[Hidayatullah]

Tahanan Palestina Jadi Kelinci Percobaan, Liga Arab Protes

Posted: 02 Jun 2011 11:30 PM PDT


Liga Arab meminta Rezim Zionis Israel menghentikan pemakaian obat-obatan berbahaya terhadap tawanan Palestina.

Menurut laporan IRNA dari Kairo, Liga Arab dalam laporannya terkait kondisi fisik dan kesehatan para tahanan Palestina menyatakan bahwa Israel tidak memperhatikan kesehatan tawanan Palestina. Tak hanya itu, Israel malah melakukan uji coba obat-obatan berbahaya terhadap para tawanan.

Di laporan Liga Arab ditekankan bahwa sejumlah tawanan Palestina menderita kelumpuhan akibat kelalaian Israel atau mengidap penyakit mematikan. Menurut Liga Arab kejahatan Israel bukan hanya disebabkan kelalain mereka tehadap nasib para tahanan Palestina, namun juga percobaan obat-obatan baru rezim ini terhadap warga Palestina.

Menurut keterangan sejumlah tawanan Palestina, mereka disuntik obat-obatan yang membuat mereka buta atau menderita gangguan mental.

Saat ini tercatat sekitar 12 ribu warga Palestina mendekam di penjara-penjara menakutkan rezim Zionis. [IRIB]

No comments:

Post a Comment

please visit again

Total Pageviews